Hukum Memberi Kepada Pengamen



Pengamen


DESKRIPSI MASALAH

Sekarang ini banyak kita lihat di kota besar, banyak anak muda membawa gitar dan bernyanyi (ngamen), kemudian minta uang.


PERTANYAAN

Perbuatan ini apa termasuk sa'il (meminta-minta) atau bekerja? Kalau termasuk bekerja, maka bagaimana hukumnya dan bagaimana hukum orang yang memberi uang?


JAWABAN



Termasuk sa'il (pengemis), dan bukan termasuk pekerja (ajir).

Sedangkan hukum memberinya adalah boleh apabila tidak diduga untuk kemaksiatan.

Jika diduga untuk kemaksiatan maka hukumnya haram, selama tidak takut akan dilecehkan oleh sa'il tersebut.

Adapun hukum mengamen adalah haram selama dia mampu bekerja lainnya, menurut qaul yang lebih kuat.


REFERENSI 

Baca Juga : Membayar Hutang Saat Nilai Uang Berubah

a. Kifayah al-Akhyar, 410-411 [Dar al-Minhaj]:


وَحَدُّ عَقْدِ الْإِجَارَةِ عَقْدُ عَلَى مَنْفَعَةٍ مَقْصُوْدَةٍ مَعْلُوْمَةٍ قَابِلَةٍ لِلْبَدْلِ وَالْإِبَاحَةِ بِعِوَضٍ مَعْلُوْمٍ ... وَقَوْلُنَا (قَابِلَةٍ لِلْبَذْلِ وَالْإِبَاحَةِ فِيْهِ احْتِرَازُ عَنِ اسْتِنْجَارِ آلَاتِ اللَّهْوِ كَالطَّنْبُوْرِ وَالمِزْمَارِ وَالرَّبَابِ وَنَحْوِهَا فَإِنَّ اسْتِنْجَارَهَا حَرَامُ وَيَحْرُمُ بَذْلُ الْأُجْرَةِ فِي مُقَابَلَتِهَا وَيَحْرُمُ أَخْذُ الْأَجْرَةِ لِأَنَّهُ مِنْ قَبِيْلِ أَكْلِ الْأَمْوَالِ بِالْبَاطِلِ وَكَذَا لَا يَجُوْزُ اسْتِنْجَارُ الْمُغَانِي وَاسْتِئْجَارُ شَخْصٍ لِحَمْلِ خَمْرٍ وَنَحْوِهِ وَكَذَا لَا يَجُوْزُ اسْتِئْجَارُ شَخْصٍ لِجَبْيِ المُكُوْسِ وَالرَّشَا وَجَمِيعِ الْمُحَرَّمَاتِ عَافَانَا اللَّهُ تَعَالَى مِنْهَا

Batasan atas akad ijarah adalah akad pada suatu manfaat (jasa) yang maksudah, ma'lumah, legal diserahkan, dan diberikan kepada orang lain dengan adanya timbal balik ganti ... (Ungkapan kami: "Legal diserahkan, dan diberikan ke orang lain"), di situ ada pengecualian dari menyewakan berbagai alat lahwi, seperti tambur, seruling, rebab, dan semacamnya, sehingga penyewaannya pun haram. Haram pula membayar biaya sewa dalam semua benda itu, dan haram mengambil biaya sewanya, sebab termasuk kategori memakan harta orang lain dengan kebatilan. Begitu pula dilarang menyewa penyanyi dan menyewa orang untuk membawa khamr. Begitu pula tidak boleh menyewa orang untuk menarik pungutan liar, penyuapan, dan seluruh perkara yang diharamkan. Semoga Allah menyelamatkan kita darinya.


b. Ahkam al-Qur'an, 429 [Jami' Fiqh al-Islami]:


وَقَوْلُهُ تَعَالَى (وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى) يَقْتَضِي ظَاهِرُهُ إِيجَابَ التَّعَاوُنِ عَلَى كُلِّ مَا كَانَ طَاعَةً لِلَّهِ تَعَالَى لِأَنَّ الْبِرَّ هُوَ طَاعَاتُ اللهِ. وَقَوْلُهُ تَعَالَى (وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ) نَهْيٌ عَنْ مُعَاوَنَةِ غَيْرِنَا عَلَى مَعَاصِي اللَّهِ تَعَالَى


Firman Allah Ta'ala: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa" (QS. Al-Ma'idah: 2), dzahirnya mewajibkan tolong menolong dalam segala ketaatan kepada Allah Ta'ala, sebab kebajikan adalah ketaatan pada Allah. Adapun firman Allah Ta'ala: "Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (QS. Al-Ma'idah: 2), ialah larangan tolong-menolong dengan orang lain pada kemaksiatan terhadap Allah Ta'ala.

Berbagi

Posting Komentar