TALQIN UNTUK MAYAT
a. Deskripsi Masalah
Kebiasaan orang-orang NU, ketika ada orang meninggal dan sudah selesai dimakamkan, di atas kuburannya dibacakan talqin.
b. Pertanyaan
Bagaimana hukum membaca talgin untuk mayat?
c. Jawaban
Sunah bagi mayat yang akan ditanyakan di kuburnya, sekalipun hal itu bidah.
d. Rujukan
وَيُسَنُّ أَنْ يَقِفَ جَمَاعَةٌ بَعْدَ دَفْنِهِ عِنْدَ قَبْرِهِ سَاعَةً يَسْأَلُونَ لَهُ التَّثْبِيتَ اهـ
وَقَالَ الشِّهَابُ القَلْيُوبِيُّ: (قَوْلُهُ بَعْدَ دَفْنِهِ) وَبَعْدَ إِهَالَةِ التُّرَابِ عَلَيْهِ أَوْلَى
وَكَذَا التَّلْقِينُ وَهُوَ مَنْدُوبٌ عَلَى مَنْ يُسْأَلُ فِي قَبْرِهِ وَإِنْ كَانَ بِدْعَةً اهـ
(حَاشِيَةُ القَلْيُوبِيِّ، ١/٣٥٣)
Dan disunnahkan bagi sekelompok orang untuk berdiri di dekat kuburnya setelah penguburan selama satu jam, mendoakan agar ia diberi keteguhan (dalam menjawab pertanyaan kubur).
Dan Syihab al-Qalyubi berkata: "Ucapan 'setelah penguburan' maksudnya adalah setelah tanah ditimbunkan ke atasnya, itu lebih utama."
Demikian pula talqin, ia disunnahkan bagi siapa pun yang akan ditanya di dalam kuburnya, meskipun ia termasuk amalan bid‘ah." (Hasyiyah al-Qalyubi, 1/353)