METODE PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITON (AIR)

METODE PEMBELAJARAN AUDITORY: INTELLECTUALY REPETITON (AIR

METODE PEMBELAJARAN AUDITORY: INTELLECTUALY REPETITON (AIR) :

Model pembelajaran AIR merupakan singkatan dari Auditory Intellectual, dan Repetition.

Auditory adalah, yaitu belajar mengutamakan berbicara dan mendengarkan

Intellectualy adalah belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (mind-on), haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

Repetition adalah merupakan pengulangan, dengan tujuan memperdalam dan memperluas pemahaman siswa yang perlu dilatih melalui pengerjaan soal, pemberian tugas, dan kuis. Pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar pemahaman siswa lebih mendalam, disertai pemberian soal dalam bentuk tugas latihan atau kuis. Dengan pemberian tugas, diharapkan siswa lebih terlatih dalam menggunakan pengetahuan yang didapat dalam menyelesaikan soal dan mengingat apa yang telah diterima. Sementara pemberian kuis dimaksudkan agar siswa siap menghadapi ujian atau tes yang dilakukan sewaktu-waktu serta melatih daya ingat

Langkah-langkah Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetiton (AIR)

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 3-4 anggota.

2. Siswa mendengarkan dan memerhatikan penjelasan dari guru.

3. Setiap kelompok mendiskusikan tentang materi yang mereka pelajari dan menuliskan hasil diskusi tersebut dan selanjutnya untuk dipresentasikan di depan kelas (auditory).

4. Saat diskusi berlangsung, siswa mendapat soal atau permasalahan yang berkaitan dengan materi, soal diberikan oleh Guru.

5. Masing-masing kelompok memikirkan cara menerapkan hasil diskusi serta dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah (intellectual).

6. Setelah selesai berdiskusi, siswa mendapat pengulangan materi dengan cara mendapatkan tugas atau kuis untuk tiap individu (repetition).

Kelebihan Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetiton (AIR)

1. Siswa lebih berpantisipasi aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.

2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif.

3. Siswa dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.

4. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.

5. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.

Kekurangan Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetiton (AIR)

1. Membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah. Upaya memperkecilnya guru harus mempunyai persiapan yang lebih matang sehingga dapat menemukan masalah tersebut.

2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespons permasalahan yang diberikan.

3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.

Selengkapnya : Kumpulan Metode Pembelajaran kurmer

Berbagi

Posting Komentar