Hikmah dan Rahasia Bersuci dalam Ibadah
Terjemah Hikmatut Tasyrik, Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Sebagaimana kita ketahui bahwa jiwa tidak suka kepada sesuatu yang kotor. Seseorang ketika akan menghadap raja atau pejabat, ia harus mengenakan pakaian yang paling bagus, bersih dan rapi. Jika hal itu dilakukan terhadap makhluk, lalu bagaiman jika kita menghadap Allah Al-Khaliq, Maharaja diraja?
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Allah yang Maha Bijaksana mewajibkan wudhu dan mandi agar manusia bebas dari kotoran ketika hendak menunaikan kewajiban. Hikmah yang lainnya adalah bahwa para malaikat di waktu-waktu shalat benci melihat orang yang shalat tapi pakaiannya kotor dan bau. Jika diantara shaf (barisan) orang yang salat terdapat orang yang berpakaian lusuh, maka dia akan menyakiti para malaikat tersebut.
Oleh sebab itu, Allah mensunnahkan mandi di hari Jumat dan dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) karena pada waktu-waktu tersebut umat Islam berkumpul, saling berdesakan, dan bercampur baur untuk melaksanakan salat. Maka jika ada salah seseorang yang tidak bersih dan tidak enak baunya di waktu-waktu tersebut, tentu orang-orang akan merasa jijik dan dia akan dicela ataupun dihina dihadapan banyak orang. Adapun menyakiti manusia dibenci (Allah) dan dicela.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna, Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Adapun hikmah lain dari disyariatkannya mandi besar dari junub adalah bahwa manusia itu mempunyai dua nafsu, yakni nafsu hewani (nafsu yang melekat dengan alam binatang) dan nafsu malaikat (nafsu yang melekat dengan alam malaikat). Apabila seseorang hendak bersetubuh, maka nafsu yang melekat dengan alam malaikat akan terluka karena adanya najis yang melekat akibat hubungan jimak tersebut. Jika dia telah mandi besar, maka nafsu malaikat menjadi tenang kembali dan hilanglah hal-hal yang dibenci pada diri manusia.
Tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. || Terjemah Hikmatut tasyri, |
Dan ditemukan hikmah lain dalam wudhu dan mandi, yaitu bahwa membasuh anggota badan dengan air bisa menciptakan kebugaran dan menghilangkan kemalasan sehingga manusia dapat menjalankan kewajibannya dengan giat. Kebugaran menciptakan kepuasan hati dan amal perbuatan menjadi ikhlas. Selain dari apa yang sudah disebutkan, masih ada banyak hikmah agung yang akan kami terangkan pada bab-bab selanjutnya.
Tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Adapun bagi orang yang menstruasi (Haid), maka mandi dapat menciptakan kebugaran pada dirinya dan kesiapan mengandung (hamil) apabila dia menginginkannya saat berhubungan dengan suami. Namun jika dia tidak mempunyai suami, maka dia telah mendapat kebugaran dan menghilangkan kemalasan yang menghalanginya untuk beraktivitas.
Demikian pula dengan orang-orang nifas, maka mandinya dapat menghilangkan kotoran dan bau yang muncul dari badannya.
Jika kita hendak mendatangkan ayat-ayat, hadis-hadis, dan hikmah-hikmah nabi tentang keutamaan bersuci, maka pembahasannya menjadi sempit. Namun kami akan menyampaikannya sebagian untuk menambah faedah.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Allah SWT berfirman, Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (QS. at-Taubah [9]: 108). Di ayat lain Allah SWT juga berfirman, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu (QS. al-Maidah [5]: 6). Nabi Muhammad SAW bersabda, kunci shalat adalah sesuci. Secara global, kebersihan dan bersuci adalah merupakan kewajiban menurut syariat dan akal.
Bersuci Secara Lahir dan Batin
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Bersuci yang kami maksud adalah bersuci secara lahir (fisik). Meskipun hal ini merupakan hal yang sangat penting, namun ada juga bersuci secara batin (nonfisik) yang wajib bagi setiap orang untuk menjadikannya sebagai karakter. Yaitu membersihkan hati dari kotoran arogansi, kebencian, kedengkian, sombong, pamer, dan sifat-sifat tercela yang menghinakan seseorang dan merusak akhlak.
Dari sini, Anda bisa tahu maksud dari sabda Rasulullah Saw., Bersuci adalah setengah dari iman. Yang dimaksud dengan bersuci adalah bersuci secara maknawi karena apabila seorang Muslim berkarakter dengan sifat-sifat buruk yang tadi tersebut, maka keimanannya akan menjadi lemah. Jika batinnya terbebas dari sifat-sifat itu, maka rohnya juga akan menjadi bersih dari sifat-sifat tersebut dan jiwanya menjadi murni sehingga keimanannya pun menjadi sempurna.
Ragam Penafsiran Hadits Bersuci Sebagian dari Iman
silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Sabda nabi bahwa bersuci adalah setengah dari iman cukup jauh untuk dipahami bahwa yang dimaksud adalah bersuci secara lahir (fisik). Penjelasan itu disebutkan dalam kitab al-Bada'i sebagai berikut:
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Pertama, Maksud bersuci itu ada dua macam, yaitu secara hakiki dan hukmi. Suci secara hakiki maksudnya adalah suci dalam pakaian, badan, dan tempat salat dari najis hakiki. Sementara suci secara hukmi adalah suci anggota wudu dari hadas dan suci seluruh anggota tubuh yang nampak dari junub.
Adapun perintah menyucikan pakaian dan badan dijelaskan dalam firman-nya, Dan pakaianmu bersihkanlah (QS. al-Muddatstsir [74]: 4). Jika menyucikan pakaian saja merupakan kewajiban, apalagi menyucikan badan. Adapun bersuci dari hadas dan junub didasarkan pada firman Allah SWT, Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu (QS. al-Maidah [5]: 6). Sementara itu dalam hadis disebutkan, “Tak diterima salat seseorang kecuali dengan bersuci," juga dalam hadis, "Kunci dari salat adalah bersuci." Allah SWT berfirman, Dan jika kamu junub, maka mandilah (QS. al-Maidah [5]: 6). Dalam sebuah hadis disebutkan, Di bawah setiap rambut yang berjunub hendaknya basahilah rambutnya dan bersihkanlah kulitnya. Membersihkan berarti menyucikan. Dalil-dalil tersebut menunjukkan suci secara hakiki dari pakaian dan badan. Sementara suci secara hukmi adalah syarat bolehnya melakukan salat.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Logika juga mendukung penjelasan di atas, di antaranya dengan penjabaran sebagai berikut. Shalat merupakan bentuk penghambaan kepada Tuhan, memuliakan, serta mengagungkan Yang Mahakuasa dan Maha Melimpah nikmat-Nya. Menghamba kepada Tuhan dan mengagungkan-Nya dengan segala hal yang mungkin merupakan suatu kewajiban. Dan sudah menjadi pengetahuan umum bahwa melakukan salat di hadapan Allah dengan tubuh, pakaian, dan tempat yang suci merupakan bentuk pengagungan yang lebih sempurna dan lebih tepat, seperti halnya seseorang yang mengabdi kepada raja-raja dalam realita kehidupan manusia.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Demikian juga dengan hadas dan mandi junub. Walaupun najisnya tidak terlihat (najis maknawi), namun tetap wajib membersihkan apa yang terkait dengannya. Lihatlah bagaimana Rasulullah Saw. ketika hendak berjabat tangan dengan Huzaifah bin al-Yamani, maka dia berkata, "Saya dalam keadaan junub, wahai Rasulullah". Jadi, orang yang sedang junub tidak pantas untuk dihormati walaupun tidak terdapat najis yang nampak di anggota tubuh yang diwajibkan dalam berwudu, karena dia masih menanggung najis maknawi. Jika pembersihan najis hakiki telah dilakukan, niscaya pengabdian kepada Allah akan lebih mulia dan lebih sempurna dalam rasa khidmat. Siapa yang ingin menghadap raja secara khidmat dalam kenyataannya, maka dia harus membersihkan, menghiasi, dan memakai pakaian terbaik sebagai bentuk sikap memuliakan raja. Oleh karena ini, yang lebih utama bagi laki-laki ketika hendak shalat, adalah menggunakan pakaian terbaik dan terbersih yang biasa dipakai saat mengunjungi para pembesar dan forum masyarakat.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren |
Kedua, Allah memerintahkan untuk membasuh anggota-anggota badan yang tampak dari hadats dan junub sebagai bentuk peringatan kepada manusia untuk menyucikan batinnya dari penipuan, iri hati, kesombongan, dan buruk sangka terhadap umat Islam dan berbagai penyebab dosa. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan untuk menghilangkan hadas dengan bersuci karena berhadas itu tidak menjauhkan ibadah dan pengabdian secara umum. Perhatikanlah, orang yang berjunub tetap boleh melaksanakan puasa dan zakat dalam keadaan berhadas dan junub.
Yang lebih dekat (sebagai bukti) dari ibadah-ibadah tadi adalah iman kepada Allah SWT yang merupakan pokok ibadah. Karena hadas bukanlah maksiat dan bukan penyebab dosa. Apa yang kami sebutkan tadi adalah makna-makna yang terkandung di dalamnya berbagi penyebab dosa. Maka dari itu, Allah memerintahkan agar membasuh anggota badan yang tampak sebagai petunjuk dan pengingat agar manusia menyucikan batinnya dari hal-hal tersebut. Menyucikan diri darinya adalah kewajiban, seperti dijelaskan oleh al-Quran, hadits, maupun akal.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik makna Pesantren. |
Ketiga, Membasuh anggota badan merupakan sebuah kewajiban karena mensyukuri nikmat demi nikmat yang menuntut seseorang untuk melaksanakan salat. Misalnya, anggota tubuh adalah perantara untuk memenuhi nikmat-nikmat besar dari Allah. Tangan bisa menjadi wasilah untuk mendapatkan dan menggenggam apa yang dibutuhkan. Kaki berjalan ke tujuannya, wajah dan kepala adalah tempat indera dan berkumpulnya indera yang bisa mengetahui keagungan nikmat-nikmat Allah SWT. Mata, hidung, mulut, dan telinga yang bisa digunakan untuk melihat, membau, merasakan, dan mendengar serta bisa menghasilkan kelezatan, nafsu makan, dan mencapai kepada seluruh kenikmatan-kenikmatan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk membasuh anggota-anggota badan ini sebagai rasa syukur terhadap wasilah yang dapat mengantarkan pada nikmat-nikmat ini.
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik Makna Pesantren |
Keempat, Allah memerintahkan membasuh anggota badan ini sebagai penebus atas berbagai kejahatan yang telah dilakukan oleh anggota badan tersebut. Karena dengannya seseorang melakukan beberapa dosa seperti mengambil yang haram, berjalan kepada keharaman, melihat kepada yang haram, makan yang haram, dan mendengar hal-hal yang haram berupa obrolan dan kebohongan. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan untuk membasuhnya sebagai penebus terhadap dosa-dosa tersebut.
Tingkatan Dalam Bersuci
Silahkan tekan gambar lalu pilih tab baru untuk memperjelas makna. Hikmatut Tasyrik Makna Pesantren |
Ketahuilah bahwa bersuci itu memiliki empat tingkatan; (1) membersihkan yang tampak dari kotoran dan hal yang menjijikan, (2) membersihkan anggota tubuh dari dosa seperti tangan tidak lagi mencuri, mata tidak lagi memandang hal yang haram, dan kaki tidak lagi berjalan ke hal-hal yang diharamkan, dan begitu seterusnya, (3) menyucikan hati dari sifat-sifat tercela, (4) menyucikan hati dari segala sesuatu dan hanya Allah SWT yang ada. Inilah tingkatan para nabi dan Rasul. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bersuci.