Muqaddimah (Pendahuluan)


Bismillah, dengan menyebut nama Allah ke saya mengawali tulisan ringkas dan praktis ini, yang memuat tuntunan puasa, ibadah malam bulan puasa dan hari raya. Dengan harapan agar ibadah yang telah diamalkan oleh kaum Muslimin, khususnya Nahdliyin, menjadi amalan yang sah secara fikih, sehingga besar harapan agar menjadi amalan yang diterima Allah SWT, seperti dalam hadits Qudsi berikut:

عن أبي هريرة - رضي الله عنه – يقول قال رسول الله « قال الله كل عمل ابن آدم له إلا الصيام، فإنه لي ، وأنا أجزي به (رواه البخاری ومسلم)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi bahwa Allah ve berfirman: "Semua amal manusia adalah milik mereka, kecuali puasa. Puasa itu milikku, Aku yang akan membalas kepadanya” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Tradisi umat Islam di Indonesia setelah berpuasa selalu dirangkai dengan bermaaf-maafan di hari raya, dengan harapan mendapat pahala besar yang dijanjikan oleh Allah :

فمن عفا وأصلح فأجره على الله (الشوری/40)

"...Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah 9.”(Asy-Syura: 40)

Dengan demikian, amalan ibadah Ramadhan dan bermaafan sama-sama akan dibalas langsung oleh Allah untuk kita. Amin.

Surabaya, 3 Sya'ban 1438 / 1 Mei 2017

Ust. Ma'ruf Khozin

Kembali ke Daftar Isi

Berbagi

Posting Komentar