Seni Mengumpulkan Uang Receh

Seni Mengumpulkan Uang Receh

OLEH : KURRATUL LATIFAH



SEBEGITU sulitnya pendapatan saat ini? hidup sejatinya tidak untuk berfoya-foya dan tidak untuk pamer kekayaan. Uang adalah segalanya. sehingga dari nomina paling kecilpun sering kali kita sayangi. Uang sebagian besar adalah kebutuhan bagi manusia. Dari anak-anak sampai orang dewasa semua butuh uang. Sesulit apapun mencari atau menghasilkan uang mereka akan tetap berlomba-lomba mendapatkannya.

Tidak ada alasan bagi sipapun untuk tidak menabung, karena pada mulanya budaya menabung sudah berhasil diterapkan oleh masyarakat di mana mereka ada yang menabung di sekolah, di perbankan, hingga di celengan. Namun, semua itu telah jarang kita jumpai. Seiring dengan berjalannya waktu, konsep menabung sudah semakin meluas. Investasi baik di pasar modal maupun di instrument lainnya yang mana mereka berpikir dan menyebutnya sebagai tabungan di masa depan nanti. Tak heran jika para generasi zaman now sekarang sudah ogah menabung atau menyisakan sebagian uang atau penghasilannya. Karena mereka punya alasan sendiri, sebab ketidakmauan mereka menabung karena mereka enggan terlihat miskin, mereka hanya ingin terlihat kaya di depan orang lain, tanpa memperhatikan uang yang mereka miliki. Karena yang terpenting selalu show off di depan orang.

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sisa uang recehpun juga bisa kita tabung. Menabung juga bisa meringankan beban kala kita sedang membutuhkan uang, tidak ada alasan sesulit apapun kita harus bisa menyisakan sebagian uang dari penghasilan. Banyak cara bagaimana kita harus tekun menabung, tentunya kita akan punya cara atau konsep masing-masing. Di masa sulit seperti ini bukan berarti kita berhenti menabung, justru kita harus tetap semangat, tekun, dan bersyukur seberapa besar penghasilan yang didapat, atau seberapa kecil penghasilan saat ini yang didapat kita haru tetap menyisakan untuk menabung. Karena masa sulit tidak selamaya kita lalui begitu sebaliknya, maka di saat sedang berpenghasilan besar kita harus menabung agar pada masa sulit kita bisa meringankan beban kebutuhan kita, dan tentunya bersyukur adalah hal yang paling utama. Keadaan seperti ini masih bisa dikatakan masa yang sulit, pendemic Covid-19 memeras keuangan manusia. Yang biasa bekerja kini berhenti, istilah Lockdown yang sering dikatakan membuat para pencari nafkah hilang semangat. #DiRumahAja, menjadi viral seperi virus. Semua tingkatan pendidikan di berhentikan sementara, semua gembira belajar di rumah, jajan di rumah, dan bermin di rumah. ini masa sulit, ini masa di mana semua harus membisu. Katakan saja ini adalah masa senyap, apa-apa dilakukan dengan senyap. Dari itu menabung akan semakin sulit dilakukan, namun tidak ada kata sulit jika sudah tekun dari sebelumnya. Berapapun sisa uang yang dimiliki harus tetap menabung. Beruntung bagi yang tekun atau terbiasa menabung selama ini, apalagi di saat wabah corona seperti ini, hanya tabungan yang bisa diandalkan agar tetap bertahan secara financial.

Ada banyak faktor terkait seseorang menjadi malas menabung, yaitu karena mereka selalu kurang dan tetap kurang terhadap apa yang ia miliki, enggan terlihat miskin, dan gaya hidup terlalu tinggi. Artinya antara kebutuhan atau uang yang dihabiskan sangat jauh dengan penghasilan yang didapatkan. Biasanya gaya hidup yang terlalu tinggi karena akibat dari melihat orang lain yang tidak setara dengan penghasilan kita sendiri, sehingga sering kali kita tidak bisa mengontrol diri. Uang yang seharusnya ditabung malah terpakai untuk membeli produk-produk mahal dan branded. Orang seperti ini menjadi korban zaman dan mudah tergoda degan merk-merk produk yang dipakai para artis. Dan akhirnya kesulitan untuk menabung.

Salah satu kebiasaan yang sering salah kaprah, banyak dari kita malah mengalokasikan untuk keperluan lain terlebih dahulu padahal hal tersebut tidak terlalu penting. Sehingga kebiasaan ini jadi penyesalan tersendiri dan akhirnya tidak ada lagi uang yang bisa ditabung. Benar, dompet kita terlihat kosong, uang saku kita sehari-hari terasa kurang dan, kebutuhan terus meningkat. Tapi adanya tabungan kita tidak terasa akan banyak mendapatkan uang yang merupakan sisa-sisa yang telah kita tabung sebelumnya, dan akhirnya tidak terasa uang itu begitu banyak tanpa kita sangka. Sisa uang yang kita tabung sangat berharga ketika sudah terkumpul banyak, sisa receh yang kita sepelekan juga akan menjadi puluhan jika ditabung dikumpulkan sedikit demi sedikit. Proses kecil akan berlimpah jika tekun atau disiplin, tanpa dihitung sisa receh itu menjadi banyak. Jadi sisakan sedikit dari uang receh anda untuk celengan di rumah.
Mari ubah pola pikir kita agar lebih rajin mengumpulkan pundi-pundi uang, dengan cara menabung atau menyisakan sebagian uang dari penghasilan kita. Sesulit apapun kondisi keuangan yang dihadapi, tetaplah berusa untuk mewujudkan rencana-rencana keuangan yang telah tersusun. Karena rencana itu akan terwujud jika kita tetap disiplin menabung. Apapun penghasilan yang anda terima ketika kondisi keuangan lesu, usahakan untuk langsung menyisihkan 10% untuk menabung. Dan, sekecil apapun penhasilan yang didapatkan dalam masa-masa kritis seperti sekarang, tetaplah berusaha menabung dan kondisis keuangan sulit sebaiknya tidak menjadi alasan gagal mencapai rencana financial, agar rencana ini dapat terwujud. Mari disiplin menabung. (*)

*) Penulis adalah Alumni MA. Al-Miftah Lulusan 2017 Sekaligus Mahasiswi Prodi Tadris Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah IAIN Madura.


Posting Komentar

2 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)