Hukum Membaca Qunut Witir Setelah Separuh Bulan Ramadhan

MUTIARA HIKMAH
Jum'at, 08 Mei 2020


Foto : Ilustrasi

Tidak terasa sampai dengan hari ini umat islam menjalankan ibadah puasa sudah dihari ke-15. Artinya kita sudah separuh jalan menunaikan ibadah puasa dibulan ramadhan. Tidak lama lagi ramadhan pun akan meninggalkan kita semua. Mumpung masih di bulan ramadhan, mari perbanyaklah ibadah semoga kita mendapatkan keutamaan demi keutamaan dibulan yang penuh berkah.


Menjelang separuh akhir ramadhan seperti biasa tradisi yang berakar dimasyarakat, Ketika ibadah tarawih mereka membiasakan qunut di akhir shalat witir. Lantas bagaimana hukum membacanya? Simak penjelasannya dibawah ini. 


Dalam bahasa Arab, kata “qunut” adalah derivasi dari verba “qanata” yang artinya tunduk. Kata ini mengalami perluasan makna hingga berarti juga berdiri lama, diam, taat, doa, dan khusyu. Qunut dalam arti asalnya, sejalan dengan firman Allah SWT, “Dan milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.” (QS. al-Rum/30: 26).


Dalam Kitab Kasyifah al-Sajaa, Syaikh Nawawi Banten berpendapat bahwa qunut adalah salah satu bentuk dzikir tertentu yang mengandung doa dan pujian. 



Syaikh Nawawi Banten menyebut juga ada tiga jenis qunut. Pertama, Qunut shalat subuh. Kedua, Qunut shalat Witir di pertengahan terakhir bulan ramadhan.

Membaca qunut pada akhir shalat witir bukanlah sesuatu hal yang baru. Kebiasaan ini sudah berlangsung cukup lama yakni sejak masa sahabat nabi sampai dengan sekarang. Dikisahkan bahwa Ubay Ibn Ka’ab, Umar Ibn Khatab, dan beberapa sahabat lainnya membaca qunut di akhir shalat witir setelah separuh Ramadhan. 


Sebab itu, Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar menjelaskan: 

ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل

“Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir ramadhan.” 


Dalam pandangan Imam al-Nawawi, disunnahkan qunut di akhir shalat witir pada separuh akhir ramadhan. Meskipun menurut sebagian pendapat ada yang membolehkan qunut sepanjang ramadhan, namun pendapat yang paling kuat dalam madzhab Syafi’i adalah qunut dikhususkan pada separuh akhir ramadhan. Wallahu a’lam. (Habibiy)

Berbagi

Posting Komentar