Kekaguman Pada Seorang Lora Zakiyul Fuad

Kekaguman pada Seorang Lora ( Zakiyul Fuad)

Sumenep, 11 November 2019. Kunjungan ke Brakung Sumenep  memang benar-benar mengesankan. Pertemuan dengan Abdul Waris Ar Ridho Ganding membuat saya tidak ingin segera pulang, saat adzan magrib berkumandang saya beranjak mengunjungi kediaman Lora Zakiyul Fuad. Kabar yang saya telingakan di kediaman Lora Zakiyul Fuad tersebut terkenal aneh (seram) setelah sampai di sana, saya merasakan sesuatu yang aneh sehingga keadaan menuntut saya untuk segera memasuki pintu rumahnya. Hati merasa bangga dan dan gelisah. "Apakah saya ini orang penting atau orang besar yang bisa bertemu dengan beliau?". (Pikir ku dlam hati). Perasaan tidak penting harus dibuang, dengan hati gelisah, dan malu, segera saya memasuki kamarnya. Namun, hati tetap gugup perasaan tidak nyaman selalu mengiringi karena takut merepotkan tuan rumah. Suasana kembali hening, perbincangan dimulai dan rasa itu menjadi biasa saja, dan beliau sedikit memberitahu pengalaman yang ia lalui selama di Bata-bata. Dengan usianya yang masih muda, beliau adalah salah satu fans ( panutan)  terbaik bagi saya, karena di usainya yang muda beliau mampu menjadi publik speaking di kalangan masyarakat. Beliau sering mengisi kajian Fikih dan Tasawuf mengantikan abanya (Kiyai Zaini Mudarris). Selain pengalaman di Bata-bata beliau juga mendalami ilmu di salah satu pondok pesantren di Sarang. 
Perbincangan itu telah berakhir, waktu sudah sangat menuntut untuk segera pulang. Namun, setelah saya beranjak pulang beliau memanggil saya dan bekata  
"Sudah selesai Ibnu Aqilnya?".  
"Alhamdulillah, Allah memudahkan saya untuk menyelesaikannya" (jawab saya dan segera menaiki mobil dan segera pulang). Lalu beliau masih berbisik suatu hal kepada saya. Dan pertemuan ini sangat mengesankan bagi saya. Pengalaman sekaligus silaturahmi yang saya peroleh, mengambil hikmah dari beliau " Waktu tidak pernah menuntut keadaan, dan usia bukan hambatan bagi kita menjadi berpengalaman sebagai pengganti abanya. Jalan bukan tidak selamanya lurus, dan keberhasilan tentu berawal dari kegagalan yang kita alami". Semoga bisa bertemu dengan beliau lagi!.

Mahalli Sulaiman Kurdi
Al-Miftah Dempo Barat Pamekasan


Sumber Tulisan dimuat oleh Account Facebook : Mahalli Agusnadi

Berbagi

Posting Komentar